Free Flower Color Change2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Jumat, 24 November 2017

AKIDAH ISLAM

AKIDAH ISLAM

1.    Pengertian Akidah Islam
Menurut bahasa aqidah berasal dari bahasa arab : ‘aqadaha-ya’qidu-uqdatan-wa ‘aqidatan. Artinnya ikatan atau perjanjian, maksudnya sesuatu yang menjadi tempat bagi hati dan hati nurani terikat kepadannya.
Perjanjian dan penegasan sumpah juga di sebut ‘aqdu. Jual belipun di sebut ‘aqdu, karena ada keterikatan antara penjual dan pembeli dengan ‘aqdu (transaksi) yang mengikat. Termasuk sebutan aqdu untuk kedua ujung baju, karena kedunaya saling terikat. ‘aqdu untuk ikatan kain sarung karena diikat dengan mantap.
Aqidah dalam istilah umum, di pakai untuk menyebut keputusan pikiran yang mantap, benar atau salah. Jika putusan yang mantap itu benar, seperti keyakinan umat islam tentang keesaan Allah, namun jika salah, itu yang di sebut akidah yang batil, seperti keyakinan umat nasrani bahwa Allah adalah salah satu dari tiga oknum tuhan (trinitas).
Istilah akidah juga di gunakan untuk menyebut kepercayaan dan keputusan yang mantap, tegas jauh dari kebimbangan, yaitu apa-apa yang diyakini oleh seorang diikuti kuat oleh sanubarinnya, dan dijadikan mzhab atu agama yang dianutnya, tanpa melihat benar atau tidaknya.
Adapun yang di maksud dengan Akidah Islam adalah kepercayaan yang mantap kepada Allah, para malaikat-malaikat-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir qadar baik dan buruk, serta isi kandungan Al-Qur’an dan Hadis shohih berupa pokok-pokok agama, perintah, khabar dan apa yang di sepakati salafush shaleh (ijma’), dan kepasrahan totalitas kepada Allah, dalam hal keputusan hukum, perntah, takdir, syara’ serta kedudukan para rasul dengan mengikuti sunnahnya. Dengan kata lain, Akida Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslin berdasarkan dalil Aqli dan naqli (nash dan akal).
2.    Dasar Akidah Islam
Dasar akidah islam adalah Al-Qur’an dan hadis. Al-Qur’an banyak yang menjelaskan pokok akidah yang identik dengan keimanan karena keimanan merupakan pokok-pokok akidah islam. Firman Allah

                                
Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, dan rasul-rasulnya. (mereka mengatakan), “kami lain) dari rasul-rasulnya’, dan mereka mengatakan,’kami dengar dan kami taat’. (mereka berdoa),’ampunilah kami, ya tuhan kami dan kepada engkaulah tempat kami kembali.” (Q.S. Al-Baqarah: 285)

Hadist Riwayat Muslim:

أنْ تُؤْ مِنَ بِا اللهِ وَمَلاَ ئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ وَتُؤْ مِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ .(رواه مسلم)

Artinya : “Hendaklah engkau beriman kepada Allah, para malaikatnya, kitab-kitab nya, para rasulya, hari kiamat, dan hendaklah engkau beriman kepada qadar ketentuan baik dan buruk.” (H.R. Muslim)
3.    Tujuan Akidah Islam
Tujuan akidah islam adalah:

1.    Megingatkan kembali potensi-potensi ketuhanan sejak di alam roh. Manusia sejak di alam roh sudah mempunyai fitrah ketuhanan, sebagaimana firman Allah:
    Yang artinya:
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “bukankah aku ini tuhanmu?” mereka menjawab, “betul (engkau tuhan kami), kami bersaksi.” (kami lakukan demikian  itu) agar dihari kiamat kamu tidak menngatakan, “sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini (kesaan tuhan),” atau agar kamu tidak mengatakan: “sesungguhanya orang-orang tua kami telah mempersekutukan tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturuan yang (datang)sesudah mereka. Maka apakah engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu.”” (Q.S. Al-A’raf : 172-173)
Maksudnya agar orang-orang musrik itu jarang mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dulu telah menyekutukan Tuhan, sedangkan mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanya meniru orang-orang tua mempersekutukan tuhan itu, karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan-kesalahan orang tua mereka.
1.      Menjaga manusia dari kemusrikan
Kemungkinan manusia terperososk dalam kemusrikan terbuka lebar, baik secara terang-terangan, yakni perbuatan atau ucapan maupun kemusrikan yang bersifat sembunyi-sembunyi yang berada di dalam hati. Untuk mencegah manusia dari kemusrikan maka di perlukan tuntunan yang syarih yakni Al-Qur’an dan hadis.
2.      Menghindar dari pengaruh akal yang menyesatkan
Walaupun manusia di beri oleh Allah kelebihan berupa akal pikiran, namun manusia sering tersesat oleh akal pikirannya sendiri, sehingga akal pikiran manusia perlu di bimbing oleh Akidah Islam agar tidak sesat.
1.    Keistimewaan Akidah Islamiyah
Menurut Syekh Muhammad Ibrahim Al-Hamad, aqidah islam yang tercermin dalam ahli sunnah wal jama’ah memiliki ketinggian/keistimewaan yang tidak i miliki aqidah manapun karena aqidah islam nersumber dari wahyu yang tidak terkontaminasi dengan kebatilan.  Keistimewaan tersebut adalah:
1.        Sumber pengambilannnya adalah murni aqidah islam bersumber dari Al-Qur’an, sunnah, ijma’. Artinnya sumber yang jerni jauh dari kekeliruan.
2.        Berdiri di atas pondasi penyerahan diri kepada Allah dan Rasulnya. Maksudnya orang yang beriman berdiri di atas penyerahan diri pada Allah.
3.        Sesuai dengan fitrah yang lurus dan akal yang sehat
Aqidah islam selaras dengan akal yang murni, sehat, akal murni yang bebas dari pengaruh syahwad dan syubhat tidak bertentangan dengan nash yang sahih dan bebas dari kebatilan.
4.        Jelas, mudah dan terang
Aqidah Islam adalah aqidah yang jelas mudah dan jelas, tidak ada kekaburan, kerumitan, kerancuan. Lafadznya jelas maknanya terang di pahami oleh orang awam danberilmu, karena di bawa oleh rasul yang berhati putih bersih.
5.        Bebas dari kerancuan, paradoz, dan keburukan
Aqidah Islam adalah wahyu yang tidak di masuki oleh kebatilan arah manapun datangnnya. Sebab kebenaran itu tidak mungkin rancu, paradox maupun kabur.
6.        Universal
Aqidah Islam bersifat umum universal, dan berlaku untuk segala zaman, tempat umat, dan keadaan.
7.        Kokoh stabilo dan kekal
Aqidah Islam tetap kokoh sampai hari kiamat, walaupun bertubi-tubi serangan dari musuh-musuh Islam dari kalangan yahdi, nasrani, majisi karena di lindungi oleh Allah.
8.        Mengangkat derajat para penganutnya
Aqidah yang benar adalah membenarkan pengetahuan dan akidah yang luhur. Maka muslim yang berpengetahuan ilmu syar’i dengan pondasi akidah yang benar. Akan terangkat derajatnya, Allah berfirman yang artinnya: “hai orang-orang beriman apabila di katakan kepadamu: “berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapapangan untukmu. Dan apabila di katakan:”berdirilah kamu’” maka berdirilah , niscaya Allah akan meninggikan ornga-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q.S. Mujadillah : 11).
9.        Menjadi sebab hadirnya pertolongan, kemenangan dan kemapanan.
Orang yang aqidahnya benar akan memperoleh kemengan, karena di tolong Allah. Firman Allah yang artinnya :” senantiasa ada kelompok orang dari umatku yang membela kebenaran. Mereka tidak berpengaruh oleh orang yang melecehkan mereka. Sampai datang kepuasan Allah, sementara mereka seperti itu.
10.    Selamat dan sentosa
Siapa berpegang kepada Al-qur’an dan sunnah maka dia tidak akan tersesat selamannya.
11.    Aqidah Islam adalah Akidah persatuan dan persaudaraan
Aqidah islamiyah adalah yang dianut oleh orang yang sama bertuhan pada Allah swt yang maha esa dengan nabi, rasul yang sama, hanya takwa  yang membedakannya. Firman Allah yang artinnya, “hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (Q.S Al- Hujarat : 13)
12.    Istimewa
Aqidah islam adalah istimewa karena pelakunnya adalah orang-orang yang istimewa dengan jalan dan tujuan yang jelas. Menggapai ridhannya Allah swt.
13.    Mengarah manusia berakhlak mulia
Aqidah islamiyah membimbing umatnya berakhlak mulia, yang menjadi tolak ukur kehanifan, kesolehan dengan sosialisasi langsung dari manusia terbaik yaitu nabi saw. Firman allah yang artinnya, “ dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS Al Qalam : 4)

A.  AKIDAH ISLAM DAN PERMASALAHANNYA
1.    Aqidah Islam sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad saw
Aqidah sejak nabi adam hingga nabi Muhammad saw, sama mengesakan Allah. Setelah nabi adam wafat anak keturunannya banyak yang tersesat dan jumlahnya semakin banyak dan jauh dari Aqidah.
Ini kemudian manusia berpecah belah ada yang baik dan buruk akhlaknya.
Sebagaimana firman Allah :
Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS Al-Baqarah :213)
وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ ﴿٥٢﴾ فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ ﴿٥٣﴾
Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). (Q.S Al-Mu’minun : 52-53)
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ ﴿٢٥﴾
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".(Q.S AL-Anbiyaa: 25)
2.    Jalan Para Rasul Dalam Menanamkan Akidah
Para rasul di utus untuk memurnikan akidah. Ajarannya pun mudah di pahami oleh akal sehat, bila umat memikirkan kekuasaan Allah. Dengan dakwah rasulullah, u,at yang tadinya menyembanh berhala dan patung terjerumus kelembah syirik dan kufur, dapat direhabilitasi kejalan yanng banar berakidah tauhid, umat di motivasi dengan iman dan keyakinan dengan akhlakul karimah, sehingga menjadi manusia yang terbaik sebagai umat.
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(Q.S Ali Imron: 110)
3.    Keragaman Aqidah Dalam Islam  Dan Permasalahannya
Awalnya kedaulatan negara tauhid yang telah di rancang rasul tetap dalam kesucian, yang berpedom pada Al-qur’an dan hadis. Yang berhasil membentuk watak dan karakter umatl sahabat pada masanya. Semua manusia dari kalangan masyarakat apapun dapat keluhuran, yang sesuia dengan kehormatan dan kemuliaan dirinnya.
Selanjutnya, setelah datang pertikaiian yang banyak berdasarkan sisat dan politik, apalagi setelah adannya hubungan dengan filsafat dan ajaran-ajaran agama lain, kemudia memmaksa otak manusia untuk menyelami sesuatu yang tidak kuasa di capainnya, itulah yang menjadi pokok terjadinnya pergantian atau penyelewengan dari jalan yang di tempuh para nabi dan arasul. Iman yang tadinhya luas dantinggi nilainnya menjadi berbagai macam pemikiran yang bersifat filsafat atau bahan kiasan yang di perselisihkan menurut ketentuan, dan pokok perdebatan dan perselisishan pendapat yang tidak berujunag dan berpangkal sama sekali.
Sebagai akibat dari perselisihan-perselisihan dalam berbagai persoalan-persoalan siasat dan politik, terjadi penyelewengan ajaran-ajaran tauhid yang di bawa para rasul, dan paham pemikiran mazhab-mazhab itu terpecah belah menjadi banyak golongan yang mempunyai ciri corak pemikiran tokohnya.
Mereka menganggap apa yang mereka yakini benar, sampai pada tingkat paling ekstrim yakni yang tidak dalam golongannya dianggap keluar dari islam (kafir). Pokok utama yang meyebebkan perselisishan dan perbedaan pendapat tersebut berkisar dalam hala-hal berikut:
1.    Apakah keimanan itu hanya sebagai kepercayaan saja ataukah kepercayaan yang ada hubungan dengan amal perbuatan.
2.    Apakah sifat-sifat Allah swt yang dzatnya itu kelal ataukah dapat lenyap darinnya?
3.    Manusia itu musayyar atau mukayyat?
4.    Apakah baik atau buruk itu dapat di kenal dengan akal atau dengan syari’at
5.    Apakah Allah dapat di lihat di akhirat atau hal itu mustahil sama sekali
6.    Bagaimana hukumnya orang yang menumpuk-numpuk dosa besar hingga mati tidak bertobat.

1 komentar:

  1. Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
    Kaos Islami Dakwah

    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Hati yang Tulus Tak Bisa Direkayasa

    BalasHapus