PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru
merupakan sosok yang digugu dan ditiru. Program kelas tidak akan berarti
bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat
menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara siswa di
dalam suatu kelas .
Semua
usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana
memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian
kompetensi tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam
pembelajaran. Oleh sebab itu guru mestinya merencsiswaan pembelajaran yang
mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Partisipasi
siswa di dalam pembelajaran sebaiknya diberikan tanggapan balik oleh guru
sehingga siswa termotivasi untuk mengulangi aktivitas tersebut dengan kualitas
yang lebih baik. Tanggapan yang diberikan guru sesaat setelah siswa
berpartisipasi disebut penguatan atau reinforcement. Reinforcement berbeda
dengan reward. Reward merupakan hadiah keberhasilan siswa yang
mencapai hasil memuaskan dalam kegiatan pembelajaran. Berbagai bentuk penguatan
dapat dikombinasikan oleh guru, sehingga tidak terkesan mengada-ada, tidak
alami atau tidak spontan.
Keterampilan
dasar memberikan penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena
terkadang guru suka bersikap dingin terhadap respon yang diberikan siswa
ketika di kelas. Sepertinya pemikiran tersebut tidak dihargai. Tentu hal ini
dapat mengakibatkan melemahnya motivasi dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin
tidak akan tercipta pembelajaran yang kondusif.
Dengan
demikian, seorang guru harus mampu untuk menjaga motivasi belajar siswanya agar
dapat mencapai suatu hasil yang optimal ketika melakukan suatu proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
A.
Keterampilan memberikan penguatan
1. Tujuan Pemberian Penguatan
2. Jenis- jenis Penguatan
3. Prinsip Penggunaan Penguatan
4. Cara Menggunakan Penguatan
5. Penerapan dalam PPL
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahuai:
1.
Pengertian
Keterampilan Memberikan Penguatan.
2.
Jenis-
Jenis Penguatan
3.
Tujuan
Pemberian Penguatan
4.
Prinsip
Penggunaan Penguatan
5.
Cara
Mengguanakan Penguatan
6.
Latihan
Penerapan Dalam Pengajaran Mikro
7.
Penerapan
dalam PPL
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
KETERAMPILAN MEMBARI PENGUATAN
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respon,
apakah bersifat verabal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima
(siswa) atas perbuatanya sebagai suatau tindak dorongan ataupun koreksi. Atau,
penguatan adalah suatu respons terhadap suatu tingkah lakuyang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut
dimaksudkan untuk mengajar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat
berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.
Contoh:
Guru :”coba, kamu sebutkan
salah satu sifat udara!”
“ya, coba kamu
irwan!(sambil menunjuk)
Siswa :” udara mempunyai
bentuk seperti wadahnya, bu!”
Guru :”bagus, itu jawaban
yang tepat. Ibu senang mempunyai murid yang dapat menjawab dengan baik seperti kamu.”[1]
1.
Tujuan Pemberian Penguatan
Penguatan mempunyai pengaruh yang
berupa sifat positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan sebagai
berikut:
1.
Meningkatkan
perhatian siswa terhadap pelajaran
2.
Merangsang
dan meningkatkan motivasi belajar
3.
Meningkatkan
kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif.
2.
Jenis-Jenis Penguatan
1.
Penguatan
verbal
Biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan kata-kata
pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainnya, misalnya; bagus, bagus
sekali, betul, pintar ya, seratus buat kamu!
2.
Penguatan
nonverbal
a.
Penguatan
gerak isyarat, misalnya anggukan atau gelengan kepala, senyuman, kerut kening,
acungan jempol, wajah mendung, wajah cerah, sorot mata yang sejuk bersahabat
atau tajam memandang.
b.
Penguatan
pendekatan: guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya
terhadap pelajaran, tingkah laku, atau penampilan siswa. Misalnya guru berdiri
di samping siswa, berjalan menuju siswa,
duduk dekat seoorang atau sekelompok siswa, atau berjalan disisi siswa.
Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.
c.
Penguatan
dengan sentuhan (contact): guru dapat menyatakan persetujuan dan
penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa dengan cara menepuk-nepuk bahu
atau pundak siswa, berjabat tangan, mengangkat tangan siswa yang menang dalam
pertandingan.[2]
Penggunaannya harus dipertimbangakan dengan saksama agar sesuai dengan usia,
jenis kelmain dan latar belakang kebudayaan setempat.
d.
Penguatan
dengan kegiatan yang menyenangkan: guru dapat menggunakan kegiatan-kegiatan
atau tugas-tugas yang disenangi oleh siswa sebagai penguatan. Misalnya seorang
siswa yang menunjukan kemajuan dalam pelajaran musik ditunjuk sebagai pemimpin
paduan suara di sekolahnya.
e.
Penguatan
berupa simbol atau benda: penguatan ini dilakukan dengan cara menggunakan berbagai
sismbol berupa benda seperti kartu bergambar, bintang plastik, lencana, ataupun
komentar tertulis pada buku siswa. Hal ini jangan terlalu sering digunakan agar
tidak sampai terjadi kebiasaan siswa mengharap sesuatu sebagai imbalan.
f.
Jika
siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar, guru hendaknya tidak
langsung menyalahkan siswa. Dalam kedaaan seperti ini guru sebaikanya
menggunakan atau memberikan penguatan tak penuh (partial). Umpamanya,
bila seorang siswa hanya memberikan jawaban sebagian benar, sebaiknya guru
menyatakakan , “ya, jawabanmu sudah baik, tapi masih perlu disempurnakan,”
sehingga siswa tersebut mengetahui bahwa jawabannya tidak seluruhnya salah, dan
ia dapat dorongan untuk menyempurnakannya.
3.
Prinsip Penggunaan Penguatan
1.
Kehangatan
dan keantusiasan
Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan
menunjukan adanya kehangatan dan keantusiaan dalam memberikan penguatan. Dengan
demikian tidak terjadi kesan bahwa guru tidak ikhlas dalam meberikan penguatan
karena tidak disertai kenhangantan dan keantusiasan.
2.
Kebermaknaan
Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingakah laku dan
penampilan siswa sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi
penguatan. Dengan demikian penguatan itu bermakna baginya. Yang jelas jangan
sampai terjadi sebaliknya.
3.
Menghindari
pengunaan respon yang negatif
Walaupu teguran dan hukuman masih dapat digunakan, respon negatif
yang diberikan guru berupa kometar, bercanda menghina, ejekan yang kasar perlu
dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya.
Misalnya, jika seorang siswa tidak dapat memberikan jawaban yang diharapkan,
guru jangan langsung menyalahkanya, tetapi bisa melontarkan pertanyaan kepada
siswa lain.[3]
4.
Cara menggunakan penguatan
a. Penguatan kepada pribadi tertentu
Penguatan harus jelas kepada siapa ditunjukan sebab bila tidak,
akan kurang efektif. Oleh karena itu, sebelum memberikan penguatan, guru
terlebih dahulu menyebutkan nama siswa yang bersangkutan sambil menatap
kepadanya.
b.
Penguatan
kepada kelompok
Penguatan dapat pula diberikan kepada sekelompok siswa, misalnya
apabila satu tugas telah diselesaikan dengan baik oleh suatu kelas, guru
membolehkan kelas itu bermain bola voli yang menjadi kegemarannya.
c.
Pemberiaan
penguatan dengan segera
Penguatan seharusnya diberikan segera setelah muncuk tingkah laku
atau respons siswa yang diharapkan. Penguatan yang ditunda pemberianya,
cendrung kurang efektif.
d.
Variasi
dalam penggunaan
Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi,
tidak terbatas pada sayu jenis saja karena hal ini akan menimbulkan kebosanan
dan lama-kelamaan akan kurang efektif.
5.
Latihan penerapan dalam pengajaran mikro
Adakah satu pelajaran singkat antara
sepuluh dan lima belas menit mengenai suatu pokok bahasan tertentu.
Konsultasikan dengan pembimbing bila ada yang perlu diperbaiki. Sajikan pasa
kelompok agar dalam belajar itu anda dapat memperoleh urunan pendapat dan
pemikiran siswa, dan berikanlah penguatan sesuai dengan tingkah laku dan
penampilan atau respons siswa tersebut dengan berbagai jenis penguatan. Perlu
anda ketahui bahwa pengajaran yang akan anda lakukan bukanlah simulasi,
melainkan pengajaran sebenarnya dalam bentuk kecil.
6.
Penerapan dalam PPL
Pada waktu anda melaksanakan PPL nanti disekolah latihan, cobalah
lakukan hal-hal berikut ini:
1.
Amatilah
guru pamong waktu mengajar selama satu jam pelajaran dan kerjakan hal-hal
berikut:
a)
Catat
jenis penguatan verbal yang dipakai oleh guru selama sepuluh menit. Hitunglah
frekuensi pemakaiaan setiap jenis.
b)
Pilih
seorang murid untuk diamati. Apakah ada penguatan yang diberikan kepadanya?
Jika ada, dengan cara bagaimana dan bagaimana pilan reaksi anak tersebut?
c)
Perhatikan
secara keseluruhan apakah guru memberikan penguatan segera pada waktu munculnya
tingkah laku siswa yang perlu diberikan penguatan.
d)
Perhatikan
apakah ada respon negatif yang diberikan oleh guru dan apa akibatnya.
e)
Perhatikan
pula cara guru memberikan penguatan. Apakah diberikan kepada pribadi tertentu
atau hanya secara umum.
2.
Teliti
dan pelajari hasil pengamatan di atas serta manfaatkan hal itu dalam membuat
persiapan mengajar.
3.
Waktu
ada praktik mengajar disekolah latihan, mintalah bantuan teman anda untuk
mengamati dan membuat catatan seperti yang anda lakukan terhadap guru pamong.
Manfaatkan hasil pengamatan teman anda itu sebaik-baiknya untuk perbaikakn cara
mengajar anda selanjutnya.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penguatan adalah respon terhadap
suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku
itu. Komponen-komponen yang terdapat dalam pemberian penguatan, antara lain
penguatan verbal dan penguatan non verbal. Penguatan verbal adalah respon yang
ditunjukkan secara lisan atau ucapan terhadap suatu perilaku. Penguatan non
verbal adalah respon yang ditunjukkan dengan perbuatan-perbuatan yang berupa
mimik, gerak badan, mendekati siswa, menyentuh, hal yang menyenangkan hati
siswa, simbol atau benda, dan penguatan tak penuh.
Pemberian penguatan di dalam
pembelajaran harus memperhatikan beberapa prinsip pemberian penguatan, antara
lain memberikan kehangatan, keantusiasan, kebermaknaan, menghindari respon
negatif, pemberian penguatan dengan segera, dan memvariasikan bermacam-macam
bentuk penguatan. Ada dua cara dalam menggunakan penguatan, antara lain
penguatan kepada pribadi tertentu dan penguatan kepada kelompok.
Pemberian penguatan dalam proses
pembelajaran mempunyai beberapa kelebihan apabila dapat dilakukan dengan tepat,
antara lain dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi,
dapat mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif, dapat menumbuhkan rasa
kepercayaan diri siswa itu sendiri, dapat meningkatkan cara belajar siswa
menjadi aktif, dan dapat mendorong siswa untuk meningkatkan belajarnya secara
mandiri.
Pemberian penguatan yang diberikan
tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan siswa tersebut akan menyebabkan
siswa enggan belajar. Pemberian penguatan yang berlebihan juga akan berakibat
fatal.
B.
Saran
Diharapkan setelah membaca makalah
ini, para pembaca terutama untuk para calon guru atau pendidik dapat lebih
mengetahui keterampilan dalam memberikan penguatan dalam proses pembelajaran.
Sehingga hubungan antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik, dan suasana
di dalam kelas tercipta menyenangkan dan tidak tegang.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2003.